Henry Wirawan, Alumnus UPH yang Sukses Bangun Startup Fintech Topremit.

Sentuhan teknologi pada setiap aspek kehidupan memang bertujuan untuk memudahkan manusia dari sisi efektivitas dan efisiensi. Tak terkecuali pada bidang keuangan yang menumbuhkan beragam inovasi, salah satunya munculnya produk keuangan berbasis teknologi atau fintech (financial technology).

Salah satu produk startup fintech yang tengah banyak dibutuhkan yaitu jasa remitansi atau pengiriman uang dari Indonesia ke luar negeri. Salah satu aplikasi yang populer saat ini yaitu ‘Topremit’, startup berlisensi dan sudah mengantongi perizinan dari Bank Indonesia sebagai perusahaan “Penyelenggara Transfer Dana”. Lisensi ini memastikan keamanan dalam pengiriman uang baik melalui aplikasi di smartphone maupun melalui website.

Siapa sangka ‘Topremit’ yang mampu menjadi solusi pengiriman uang antar negara ini, merupakan karya anak bangsa, Henry Wirawan – Alumni Sistem Informasi (SI) UPH Kampus Medan, 2015. Bersama kakak laki-lakinya, Hermanto Wiekeduanya berharap startup yang mereka bangun semakin mempermudah masyarakat untuk mengirim uang secara efisien, hemat waktu, dan biaya pengiriman, serta jaminan keamanan.

Selain sebagai pendiri, Henry juga menjabat sebagai CMO (Chief Marketing Officer) di Topremit. Kerja kerasnya bersama tim diakui dan telah membuahkan hasil salah satunya melalui penghargaan yang diraih pada 2019 sebagai “Best Money Transfer Provider” dari Bank Indonesia. Diakui Henry, ‘Topremit’ awalnya didirikan sebagai perusahaan yang hanya memberikan jasa layanan offline. Namun Henry sebagai lulusan di bidang teknologi melihat peluang pemanfaatan teknologi digital, dan mengembangkan usahannya menjadi layanan berbasis online. Dengan sistem online, Henry menawarkan kemudahan tanpa dibatasi waktu dan fitur pelacakan real-time. Fitur ini semakin memberikan rasa aman para penggunanya karena mampu melacak status pengiriman yang up-to-date. Tidak hanya itu ‘Topremit’ juga dilengkapi dengan fitur lainnya yaitu prosedur beban biaya pengiriman ditanggung si pengirim, sehingga penerima akan menerima uang secara penuh tanpa potongan apapun.

“Dengan ‘Topremit’ pengguna dapat menghemat hingga 87% biaya transfer, jika dibandingkan dengan transaksi secara konvensional. Fee dan rate dijamin transparan, tanpa ada biaya-biaya tersembunyi. Jika transaksi gagal, sepenuhnya uang dikembalikan kepada pengirim,” jelas Henry.

Apa yang dilakukan Henry tidak terlepas dari bekal pendidikan di program studi (prodi) SI UPH. Ia mengakui di SI UPH tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga membuka wawasan dunia teknologi yang sangat berguna untuk kariernya.

“Di SI UPH, saya banyak belajar basic IT (Information Technology) yang sangat berguna buat karier saya sekarang. Dari basic knowledge itu, saya kembangkan lagi dengan belajar secara otodidak disesuaikan dengan perkembangan marketing tools yang ada,” Jelas Henry.

Henry juga berpendapat bahwa kuliah di SI UPH membantu ia mempunyai banyak koneksi, selain itu materi kuliah yang disampaikan juga mencakup dasar-dasar pengetahuan berbisnis seperti technopreneurship dan business application programming.

“Sebenarnya yang saya pelajari di UPH Kampus Medan itu banyak banget basic-basic IT nya, seperti belajar coding. Dari belajar coding itu membuat logika saya terus diasah sehingga bisa saya gunakan di marketing tools dan kemampuan analisa marketing,” tambah Henry.

Yang terpenting bagi Henry adalah kemauan untuk terus belajar dan terus berusaha karena hasil tidak akan pernah menghianati usaha yang sudah dilakukan. “Never give up. Keep learning. Because everyone’s dream is achievable by dedication” tutup Henry.