2025
Mengelola Family Business secara Profesional.

Family business sering kali tumbuh dari hal-hal sederhana—dari resep warisan turun-temurun, toko kecil di halaman rumah, hingga usaha jasa yang dikelola bersama antar anggota keluarga. Namun seiring berkembangnya usaha, muncul pula kebutuhan untuk mengelola bisnis secara lebih profesional, termasuk dalam hal legalitas dan struktur organisasinya. Di sinilah pertanyaan umum mulai muncul: apakah mengurus family business itu tidak bisa profesional? Banyak yang mengira bahwa karena melibatkan relasi personal, pengurusannya akan lebih rumit dan rawan konflik. Padahal, jika ditangani dengan tepat, family business justru bisa menjadi fondasi usaha yang kokoh dan berkelanjutan. Kita akan membahas berbagai tantangan yang sering muncul dalam pengelolaan family business, sekaligus solusi praktis agar usaha tetap harmonis dan berjalan efektif!
1. Hubungan Keluarga vs Profesionalisme
Salah satu tantangan terbesar dalam family business adalah mencampurnya urusan pribadi dan profesional. Banyak keputusan bisnis yang akhirnya dipengaruhi oleh emosi atau relasi kekeluargaan, bukan pertimbangan rasional. Misalnya, penempatan posisi kerja bukan berdasarkan kompetensi, tetapi karena hubungan kekerabatan. Hal ini dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam manajemen dan berpotensi memicu konflik antar anggota keluarga. Untuk mengatasinya, penting untuk membuat pembagian peran yang jelas sejak awal dan menyusun aturan kerja tertulis yang berlaku untuk semua, baik anggota keluarga maupun non-keluarga. Profesionalisme tidak harus menghilangkan nilai kekeluargaan—justru keduanya bisa berjalan beriringan jika ada komitmen bersama untuk menjaga integritas dan transparansi.
2. Legalitas dan Bentuk Badan Usaha
Banyak family business di Indonesia masih berjalan secara informal tanpa status badan usaha yang jelas. Padahal, memiliki entitas hukum seperti CV atau PT sangat penting untuk melindungi aset pribadi, memperkuat kredibilitas, dan membuka akses pada pembiayaan. Dengan badan usaha resmi, tanggung jawab masing-masing pihak juga lebih tertata—siapa yang bertindak sebagai direktur, pemegang saham, hingga pembuat keputusan strategis. Selain itu, pencatatan keuangan dan perpajakan juga akan lebih mudah diaudit dan dipertanggungjawabkan. Bagi keluarga yang belum familiar dengan proses legalitas ini, bekerja sama dengan konsultan hukum atau notaris dapat membantu mempercepat dan menyederhanakan proses pendirian badan usaha.
3. Perencanaan Suksesi yang Kurang Matang
Banyak family business gagal bertahan ke generasi berikutnya bukan karena produknya tidak laku, tetapi karena tidak adanya perencanaan suksesi yang matang. Sering kali terjadi tarik-menarik kepemimpinan antara anggota keluarga, atau muncul perasaan tidak dihargai dari generasi muda karena tidak diberi ruang untuk berinovasi. Oleh karena itu, penting bagi pemilik usaha untuk merancang suksesi secara terbuka, transparan, dan melibatkan semua pihak. Identifikasi siapa yang memiliki minat dan kapasitas untuk melanjutkan bisnis, berikan pelatihan sejak dini, dan pastikan proses transisi dilakukan secara bertahap. Dengan demikian, keberlanjutan usaha tidak hanya bergantung pada satu generasi, tetapi bisa diwariskan dengan aman dan sehat.
4. Komunikasi dan Penyelesaian Konflik
Dalam family business, konflik sangat mungkin terjadi—baik karena perbedaan visi, gaya kepemimpinan, maupun masalah pembagian keuntungan. Komunikasi yang buruk sering kali memperburuk keadaan dan menyebabkan hubungan keluarga menjadi renggang. Untuk itu, penting menetapkan forum komunikasi rutin, misalnya rapat keluarga atau evaluasi kinerja bulanan. Selain itu, tidak ada salahnya memiliki pihak ketiga yang netral—seperti penasihat bisnis atau mediator keluarga—yang bisa membantu menyelesaikan konflik secara objektif. Membangun budaya komunikasi terbuka, jujur, dan saling menghormati akan sangat membantu menjaga harmoni, baik dalam keluarga maupun bisnis yang dijalankan.
Tips Mengelola Family Business
1. Buat Struktur Organisasi yang Jelas
Tentukan siapa yang memegang peran strategis seperti direktur, manajer operasional, dan keuangan. Meski dijalankan oleh keluarga, hindari tumpang tindih peran agar pekerjaan tidak kacau. Struktur ini membantu semua pihak memahami tanggung jawab masing-masing dan meminimalkan konflik internal.
2. Pisahkan Keuangan Bisnis dan Pribadi
Gunakan rekening bank terpisah untuk keuangan usaha dan pribadi. Selain lebih profesional, ini juga akan memudahkan pencatatan laporan keuangan dan perpajakan. Jangan lupa, pencatatan transaksi sebaiknya dilakukan secara rutin dan transparan.
3. Buat Kesepakatan Tertulis di Awal
Hal ini sering terlupakan, padahal sangat krusial. Kesepakatan bisa berupa perjanjian kerja sama, pembagian keuntungan, atau rencana suksesi. Dokumen tertulis akan menjadi pedoman jika suatu hari terjadi perbedaan pendapat.
Libatkan Profesional di Luar Keluarga
Tidak ada salahnya menggandeng pihak eksternal seperti konsultan bisnis, akuntan, atau penasihat hukum untuk membantu usaha berjalan lebih objektif dan profesional. Ini juga bisa jadi jembatan untuk mengembangkan usaha ke level yang lebih tinggi.
5. Bangun Budaya Keluarga yang Adaptif
Buka ruang untuk generasi muda memberikan ide-ide baru, dan latih keterampilan mereka sejak dini. Budaya adaptif dan inklusif akan membantu bisnis tetap relevan dengan perkembangan zaman, tanpa kehilangan nilai kekeluargaan.
Sekilas tentang Program S1 Manajemen UPH Medan Campus!
Program Studi Manajemen di Sekolah Bisnis UPH Medan merupakan program studi dengan beban 144 SKS. Untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi peluang kepemimpinan manajemen tingkat pemula yang sangat kompetitif, semua kelas menggunakan buku teks Manajemen edisi internasional terkini yang diadopsi di sekolah bisnis terkemuka di dunia. Mahasiswa di Sekolah Bisnis UPH Medan diberikan kesempatan untuk memperluas dan memperdalam perspektif mereka tentang lingkungan bisnis global melalui Seminar Bisnis Internasional (IB) yang sangat interaktif.
Berikut adalah spesialisasi Program Studi Manajemen kami:
• Pemasaran, Ritel, dan Inovasi
• Investasi Sumber Daya Manusia
• Analisis Bisnis Terapan / Business Analytics
• Model Transformasi Bisnis Digital
• Mengelola Bisnis Keluarga / Family Business
• Berwirausaha dalam Kewirausahaan
• Bisnis Internasional
• Keuangan / Finance
• Manajemen Perhotelan
YUK, DAFTAR JADI MAHASISWA PROGRAM S1 MANAJEMEN UPH MEDAN CAMPUS!
UPH berkomitmen untuk menghasilkan lulusan Program S1 Manajemen yang kompeten, unggul, dan mampu berkontribusi secara nyata di lingkungan pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat. Klik di sini untuk membaca kisah sukses alumni kami. Bersama UPH, mahasiswa siap bertransformasi menjadi seorang pemimpin masa depan.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai Prodi Manajemen UPH Medan, klik di sini.
Yuk bergabung dengan UPH! Ada banyak potongan harga yang tersedia khusus untuk pendaftaran kuliah juga yang bisa kamu manfaatkan. Menarik, kan? Daftarkan dirimu segera (klik di sini).
Hubungi Student Consultant di nomor 0822-7700-2279 untuk informasi selengkapnya!