Auditor, Tidak Hanya Menjadi Akuntan.

Dalam dunia bisnis, auditor dan akuntansi adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Akuntansi berperan dalam mencatat, mengolah, dan menyajikan informasi keuangan suatu perusahaan, sedangkan auditor bertugas untuk memastikan bahwa laporan keuangan tersebut benar, akurat, dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Seorang auditor berfungsi sebagai pemeriksa independen yang menilai apakah laporan keuangan suatu perusahaan disusun dengan jujur dan tidak ada kesalahan material, baik disengaja maupun tidak. Auditor bisa berasal dari dalam perusahaan (auditor internal) atau dari pihak eksternal yang bekerja secara independen untuk memberikan opini objektif.

Di sisi lain, akuntansi adalah sistem yang membantu perusahaan dalam mengelola keuangan mereka. Proses akuntansi meliputi pencatatan transaksi, pembuatan laporan keuangan, hingga analisis data untuk pengambilan keputusan. Profesi akuntan juga berperan dalam memastikan bahwa perusahaan memiliki sistem keuangan yang tertata dengan baik.  

Berikut ini, 5 Perbedaan antara Akuntan dan Auditor!

1. Tugas dan Peran

Akuntan bertanggung jawab atas pencatatan, penyusunan, dan pelaporan keuangan perusahaan secara sistematis. Mereka memastikan bahwa seluruh transaksi dicatat dengan benar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Selain itu, akuntan juga berperan dalam perencanaan pajak, manajemen keuangan, dan analisis kinerja bisnis.

Sementara itu, auditor bertugas untuk meninjau dan mengevaluasi laporan keuangan yang telah dibuat oleh akuntan. Mereka memastikan bahwa laporan tersebut akurat, sesuai standar, serta bebas dari kesalahan atau kecurangan. Auditor tidak menyusun laporan keuangan, tetapi memverifikasi apakah informasi yang disajikan dalam laporan benar dan dapat dipercaya.

2. Kedudukan dalam Perusahaan

Akuntan biasanya bekerja sebagai bagian dari perusahaan atau organisasi, baik di divisi keuangan maupun akuntansi. Mereka terlibat langsung dalam aktivitas sehari-hari perusahaan, mengelola transaksi keuangan, dan memastikan pembukuan tetap rapi serta sesuai regulasi. Akuntan bisa bekerja di berbagai sektor, termasuk perusahaan swasta, pemerintahan, maupun lembaga nonprofit.

Sebaliknya, auditor sering kali berasal dari pihak eksternal atau firma audit independen. Mereka tidak bekerja secara langsung dalam operasional perusahaan, tetapi hanya masuk pada periode tertentu untuk meninjau laporan keuangan. Auditor internal bisa saja bekerja dalam perusahaan, tetapi tugas mereka tetap bersifat menilai dan mengawasi, bukan mencatat transaksi.

3. Tujuan Pekerjaan

Akuntan bekerja untuk membantu perusahaan mengelola keuangan dengan lebih baik. Mereka bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh transaksi dicatat dengan akurat dan membantu manajemen dalam mengambil keputusan berdasarkan data keuangan yang tersedia. Akuntan juga bertugas untuk menyusun laporan keuangan yang akan digunakan oleh berbagai pihak, termasuk manajemen, investor, dan pemerintah.

Di sisi lain, auditor bekerja untuk menilai apakah laporan keuangan yang telah dibuat oleh akuntan dapat dipercaya. Mereka mencari kesalahan atau ketidaksesuaian dalam laporan tersebut serta memastikan bahwa laporan tersebut mengikuti standar akuntansi yang berlaku. Auditor juga bertugas untuk mengidentifikasi potensi kecurangan atau penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan atau pemangku kepentingan.

4. Waktu Keterlibatan dalam Keuangan Perusahaan

Akuntan bekerja sepanjang tahun untuk mencatat transaksi dan menyusun laporan keuangan perusahaan. Mereka terlibat dalam operasional bisnis sehari-hari dan memiliki tanggung jawab yang berkelanjutan untuk memastikan keuangan perusahaan tetap terkelola dengan baik. Akuntan juga bertugas untuk menyusun laporan tahunan serta memberikan analisis keuangan kepada manajemen.

Sementara itu, auditor biasanya hanya masuk dalam periode tertentu, misalnya saat akhir tahun atau ketika perusahaan perlu diaudit. Auditor melakukan pemeriksaan keuangan dalam jangka waktu terbatas dan tidak terus-menerus terlibat dalam aktivitas bisnis. Setelah menyelesaikan audit, mereka memberikan opini dan rekomendasi, lalu pekerjaan mereka selesai hingga audit berikutnya.

5. Hasil Akhir Pekerjaan

Akuntan menghasilkan laporan keuangan yang mencerminkan kondisi keuangan perusahaan, termasuk laporan laba rugi, neraca, serta arus kas. Laporan ini digunakan oleh manajemen dan pihak lain untuk mengambil keputusan bisnis. Akuntan juga memastikan bahwa perusahaan mematuhi regulasi perpajakan serta aturan akuntansi yang berlaku.

Sebaliknya, auditor menghasilkan laporan audit yang berisi opini tentang kewajaran laporan keuangan yang dibuat oleh akuntan. Auditor tidak mengubah laporan keuangan, tetapi hanya memberikan penilaian apakah laporan tersebut sudah sesuai dengan standar dan bebas dari kesalahan material. Jika ditemukan ketidaksesuaian, auditor dapat memberikan rekomendasi perbaikan atau bahkan peringatan jika ada indikasi kecurangan.

Pada kesimpulannya, audit merupakan salah satu cabang konsentrasi dalam bidang akuntansi yang berfokus pada pemeriksaan dan evaluasi laporan keuangan suatu entitas. Meskipun akuntansi dan audit memiliki peran yang berbeda, keduanya saling berkaitan dalam memastikan transparansi serta akuntabilitas keuangan perusahaan. Akuntansi bertugas mencatat dan menyusun laporan keuangan, sedangkan audit bertindak sebagai pengawas untuk memastikan bahwa laporan tersebut disusun dengan benar dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Karena audit merupakan bagian dari akuntansi, seorang auditor harus memiliki pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip akuntansi, standar pelaporan keuangan, serta regulasi yang mengatur aktivitas bisnis. Proses audit sendiri berfungsi untuk memberikan keyakinan kepada pemangku kepentingan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh akuntan dapat dipercaya. Tanpa akuntansi yang baik, audit tidak bisa berjalan efektif, dan tanpa audit, laporan akuntansi bisa diragukan keakuratannya.

Seiring perkembangan teknologi dan kompleksitas bisnis pula, audit terus berkembang sebagai spesialisasi dalam akuntansi, mencakup audit keuangan, audit operasional, hingga audit forensik untuk mendeteksi kecurangan. Oleh karena itu, audit bukan sekadar aktivitas terpisah, melainkan bagian penting dari ekosistem akuntansi yang memastikan keuangan perusahaan tetap transparan, akurat, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Sekilas tentang Program S1 Akuntansi UPH Medan Campus!

Dalam Program Studi Akuntansi, mahasiswa mempelajari prinsip dan praktik akuntansi terkini berdasarkan Standar Akuntansi Internasional yang berkaitan dengan bidang perpajakan, audit, akuntansi manajemen, investasi, tata kelola perusahaan, etika, dan bidang praktis pendukung lainnya. Mahasiswa terutama dibekali dengan Pandangan Dunia Alkitabiah dan keterampilan teknologi dalam menghadapi dunia. Dengan pengetahuan dalam soft skills, hard skills, dan heart skills, mahasiswa dipersiapkan dengan baik untuk dunia kerja. Untuk konsentrasi, mahasiswa dapat memilih:

Digital Accounting
Perpajakan
Deteksi Penipuan Forensik dan Analitik dalam Program Akuntansi
Sustainability and ESG Management in Accountancy Program

YUK, DAFTAR JADI MAHASISWA PROGRAM S1 AKUNTANSI UPH MEDAN CAMPUS!

UPH berkomitmen untuk menghasilkan lulusan Akuntansi yang kompeten, unggul, dan mampu menjadi auditor yang berkontribusi secara nyata di lingkungan pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat. Klik di sini untuk membaca kisah sukses alumni kami. Bersama UPH, mahasiswa siap bertransformasi menjadi seorang pemimpin masa depan.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Prodi Akuntansi UPH Medan, klik di sini.

Yuk bergabung dengan UPH! Ada banyak potongan harga yang tersedia khusus untuk pendaftaran kuliah juga yang bisa kamu manfaatkan. Menarik, kan? Daftarkan dirimu segera (klik di sini).

Hubungi Student Consultant di nomor 0822-7700-2279 untuk informasi selengkapnya!


baca juga:

Akuntansi Akan Digantikan Oleh AI? Bagaimana Mengatasinya?